Facebook, siapa yang tidak kenal jejaring sosial yang satu ini. Apa yang pertama kali anda beyangkan ketika mendengar kata Facebook? Ya, di zaman sekarang ini tidak ada yang tidak mengenal Facebook. Facebook merupakan sebuah situs jejaring sosial yang sangat terkenal, penciptanya sendiri adalah Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard. Facebook menawarkan fitur-fitur yang memungkinkan kita untuk berinteraksi, mengetahui tentang identitas seseorang tanpa harus bertemu, mencari teman atau relasi-relasi baru, bahkan tidak sedikit orang yang menemukan jodoh via jejaring sosial ini. Hal yang paling menarik dari Facebook adalah, kita dimungkinkan untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan seseorang, apa kegiatan yang sedang dilakukan seseorang, bahkan bukan tidak mungkin hal-hal yang bersifat pribadipun kadang bisa kita ketahui melalui Facebook. Dengan kata lain, dengan memanfaatkan jejaring sosial ini, kita bisa mengintai atau memata-matai seseorang tanpa diketahui orang yang bersangkutan.. Hal inilah yang membuat penggemar jejaring sosial semakin hari semakin bertambah, terutama pengguna Facebook. Banyak dari kita yang terkadang ingin mengetahui perasaan seseorang, kondisi seseorang, lokasi seseorang, namun kita tidak ingin orang tersebut tau bahwa kita sesang memperhatikannya. Dengan Facebook, semua itu menjadi mungkin untuk dilakukan. Kita cukup melihat profil orang tersebut, membaca statusnya, maka kita bisa tau beberapa informasi tersebut. mudah bukan?
Segala sesuatu yang merupakan bentuk perkembangan Teknologi, selain ada manfaatnya namun juga pasti ada sisi negatifnya. Begitu pula dengan Facebook dan jejaring sosial yang lainnya. Disamping kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, jejaring sosial juga membawa dampak negatif yang tidak bisa dianggap remeh. Penyalahgunaan jejaring sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan.
Beberapa contoh diantaranya adalah tindakan penipuan via jejaring sosial. Informasi-informasi yang diperoleh melalui jejaring sosial tidaklah selalu benar. Kadang 100 % benar, kadang sedikit benar, bahkan kadang sama sekali tidak benar. Hal ini sangatlah tergantung dari user yang menggunakannya. Ada user yang selalu menuliskan kebenaran pada akun jejaring sosialnya, ada yang menggunakannya untuk sharing atau sekedar mengungkapkan uneg-uneg, namun juga tidak sedikit yang hanya menuliskan kebohongan dan hanya mencari sensasi guna tujuan tertentu yang sebenarnya dapat merugikan orang lain. Nah, disinilah sering terjadi tindak penipuan. Bagi remaja yang masih labil emosinya, dapat dengan mudah tertipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contohnya, jejaring sosial sangat memungkinkan seseorang untuk mengenal orang-orang baru, relasi-relasi baru yang sama sekali tidak pernah kita kenal sebelumnya. Segala informasi mengenai orang tersebut tidak bisa dijamin kebenarannya, sehingga sangat memungkinkan rekayasa identitas terjadi. Seseorang yang hanya berkenalan melalui jejaring sosial, terutama remaja yang secara emosional masih labil, sering terpancing untuk mengetahui lebih jauh tentang orang yang dikenalnya melalui jejaring sosial tersebut. Hubungan pertemanan yang pada awalnya hanya melalui jejaring sosial, dapat berkembang menjadi lebih intim dengan saling bertukar nomor handphone, terus berkembang lagi hingga akhirnya saling sepakat untuk bertemu satu sama lain. Apabila orang yang yang dikenalnya melalui jejaring sosial ini bukanlah orang yang bermaksud jahat, tentu hal ini tidak akan menjadi masalah. Namun bahayanya adalah jika ternyata orang yang dikenalnya ini memiliki maksud tertentu, hal ini sangatlah berbahaya. Kejadian penculikan hingga pembunuhan oleh orang yang beru dikenal melalui jejaring sosial akhir-akhir ini sangatlah marak terjadi. Ironisnya, kebanyakan dari si korban adalah remaja. Oleh sebab itu, diperlukan pengawasan yang baik dari orang tua untuk meminimalisir kejadian-kejadian seperti ini. Pemahaman yang baik mengenai cara berinteraksi melalui dunia maya juga pemahaman tentang Internet sehat juga sangat diperlukan mengingat sulitnya membatasi ruang gerak seseorang di dunia maya. Hanya masing-masing individu itu sendirilah yang dapat mengontrol dirinya sendiri agar bisa memanfaatkan jejaring sosial sebagaimana mestinya.
Beberapa contoh diantaranya adalah tindakan penipuan via jejaring sosial. Informasi-informasi yang diperoleh melalui jejaring sosial tidaklah selalu benar. Kadang 100 % benar, kadang sedikit benar, bahkan kadang sama sekali tidak benar. Hal ini sangatlah tergantung dari user yang menggunakannya. Ada user yang selalu menuliskan kebenaran pada akun jejaring sosialnya, ada yang menggunakannya untuk sharing atau sekedar mengungkapkan uneg-uneg, namun juga tidak sedikit yang hanya menuliskan kebohongan dan hanya mencari sensasi guna tujuan tertentu yang sebenarnya dapat merugikan orang lain. Nah, disinilah sering terjadi tindak penipuan. Bagi remaja yang masih labil emosinya, dapat dengan mudah tertipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contohnya, jejaring sosial sangat memungkinkan seseorang untuk mengenal orang-orang baru, relasi-relasi baru yang sama sekali tidak pernah kita kenal sebelumnya. Segala informasi mengenai orang tersebut tidak bisa dijamin kebenarannya, sehingga sangat memungkinkan rekayasa identitas terjadi. Seseorang yang hanya berkenalan melalui jejaring sosial, terutama remaja yang secara emosional masih labil, sering terpancing untuk mengetahui lebih jauh tentang orang yang dikenalnya melalui jejaring sosial tersebut. Hubungan pertemanan yang pada awalnya hanya melalui jejaring sosial, dapat berkembang menjadi lebih intim dengan saling bertukar nomor handphone, terus berkembang lagi hingga akhirnya saling sepakat untuk bertemu satu sama lain. Apabila orang yang yang dikenalnya melalui jejaring sosial ini bukanlah orang yang bermaksud jahat, tentu hal ini tidak akan menjadi masalah. Namun bahayanya adalah jika ternyata orang yang dikenalnya ini memiliki maksud tertentu, hal ini sangatlah berbahaya. Kejadian penculikan hingga pembunuhan oleh orang yang beru dikenal melalui jejaring sosial akhir-akhir ini sangatlah marak terjadi. Ironisnya, kebanyakan dari si korban adalah remaja. Oleh sebab itu, diperlukan pengawasan yang baik dari orang tua untuk meminimalisir kejadian-kejadian seperti ini. Pemahaman yang baik mengenai cara berinteraksi melalui dunia maya juga pemahaman tentang Internet sehat juga sangat diperlukan mengingat sulitnya membatasi ruang gerak seseorang di dunia maya. Hanya masing-masing individu itu sendirilah yang dapat mengontrol dirinya sendiri agar bisa memanfaatkan jejaring sosial sebagaimana mestinya.
Selain penipuan, hal negatif yang juga sering terjadi karena jejaring sosial adalah penyebaran hal-hal yang berkaitan dengan privasi seseorang, seperti contohnya penyebaran video, foto, file, atau hal-hal yang sebenarnya merupakan privasi seseorang. Hal ini sangatlah dimungkinkah mengingat begitu bebas dan terbukanya sebuah jaringan Internet sehingga siapapun dapat tergabung di dalam jaringan Internet. Apabila sebuah dokumen telah tersebar di Internet, maka akan sangat sulit untuk dapat menghentikan penyebarannya. Apalagi melalui jejaring sosial, dokumen-dokumen seperti foto dan video dapat begitu capat menyebar. Dalam hitungan detik, dokumen tersebut bisa saja berpindah dan mennyebar ke jutaan pengguna jejaring sosial yang lainnya. Beberapa kasus penyebaran foto-foto porno di jejaring sosial menunjukkan bahwa jejaring sosial sangatlah rentan terhadap pelanggaran privasi.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meminimalisir dampak negatif dari penyalahgunaan jejaring sosial :
1. Isikanlah data pribadi sesuai dengan kebutuhan. Alangkah baiknya jika data-data yang diisikan merupakan data yang sebenarnya dan bukan rekayasa. Hal ini bertujuan untuk memudahkan relasi anda untuk mengetahui identitas anda yang sebenarnya. Jangan biasakan pemalsuan identitas.
2. Apabila ada informasi tentang diri anda yang tidak ingin diketahui oleh orang lain, lebih baik tidak usah dicantumkan, atau aturlah pengaturan privasi anda untuk mengatur siapa saja dan informasi apa saja yang boleh diketahui oleh relasi anda.
3. Jangan mudah percaya terhadap orang-orang yang baru anda kenal melalui jejaring sosial. Jangan tertipu daya oleh informasi, profil, ataupun hal-hal yang tercantun di jejaring sosial. Ingatlah, semua hal itu tidak dapat dijamin kebenarannya.
4. Pastikan terlebih dahulu segala hal tentang relasi anda sebelum anda memutuskan untuk memberikan akses guna mengetahui diri anda lebih intim lagi. Akses yang dimaksud disini dapat berupa nomor HP, E-Mail, dsb. Jangan sembarangan memberikan nomor HP kepada relasi yang mencurigakan.
5. Jagalah kata-kata anda di jejaring sosial. Gunakanlah bahasa yang baik dan santun. Jangan menggunakan kata-kata yang kotor, menghujat, atau memprovokasi.
6. Jangan terbiasa menunjukkan kelemahan anda di jejaring sosial. Kebanyakan remaja sering memanfaatkan jejaring sosial untuk mengungkapkan keluhan atau curhat. Hal ini sebenarnya tidak baik, karena sama saja anda menunjukkan sesuatu hal yang seharusnya menjadi privasi anda kepada umum. Jika hendak curhat mengenai sesuatu, lebih baik curhatlah kepada orang tua atau sahabat anda secara langsung, jangan melalui jejaring sosial. Apa yang anda tuliskan di jejaring sosial juga dapat mempengaruhi persepsi oranga lain tentang anda. Jadi pikir-pikirlah terlebih dahulu sebelum anda menulis di jejaring sosial.
7. Jangan sekali-sekali anda memposting dokumen-dokumen yang anda anggap sebuah privasi. Hal ini untuk mencegah dokumen tersebut tersebar ke orang-orang yang tidak berhak untuk mengetahuinya.
Dengan kiat-kiat di atas, dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dikarenakan jejaring sosial. Namun demikian, ancaman terhadap privasi seseorang di Internet tetaplah selalu ada. Apa lagi di jejaring sosial. Kadang-kadang ada pihak-pihak yang ingin mengetahui privasi tersebut dan mengupayakan berbagai cara. Cara yang paling sering dilakukan adalah dengan membajak akun jejaring sosial anda. Hal ini sering sisebut dengan istilah hacking, sedangkan orang yang melakukannya disebut hacker. Namun sebenarnya, yang dinamakan hacker bukanlah orang yang membobol suatu sistem keamanan seseorang untuk melakukan hal-hal yang merugikan. Orang yang seperti ini bukanlah seorang hacker, namun seorang cracker. Hacker tidak membobol system keamanan untuk melakukan perusakan, namun untuk keperluan tertentu dan tidak menggunakannya untuk hal yang negatif. Selama ini terjadi kesalahan persepsi mengenai hacker dan cracker.
Bagaimana cara membobol system keamanan akun jejaring sosial seseorang? Pertanyaan ini seringkali muncul di kalangan pengguna jejaring sosial. Namun kali ini saya tidak akan mrmbahas bagaimana cara membobolnya, tapi saya akan menjelaskan beberapa metode untuk mengamankan akun jejaring sosial anda (facebook). Tahukah anda jika orang yang paling berpeluang untuk membobol akun anda adalah orang yang dekat dengan anda? Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan orang-orang yang paling mengerti anda adalah orang-orang yang dekat dengan anda. Bisa jadi teman, kakak, adik, pacar, saudara, atau bahkan sahabat anda sendiri, walaupun tidak menutup kemungkinan orang-orang yang tidak anda kenalpun dapat menghack akun anda. Seseorang yang ingin membobol system kemanan akun anda haruslah mengetahui berbagai informasi mengenai anda terlebih dahulu sebelum melakukan aksinya. Informasi-informasi tersebut dapat meliputi alamat E-mail, nomor HP, tanggal lahir, tempat tinggal, nama orang tua, dll sesuai dengan teknik yang akan digunakan untuk membobol akun anda. Tanpa informasi tersebut, sulit bagi seorang hacker atau cracker untuk membobol akun jejaring sosial anda. Berikut ini beberapa kiat untuk meminimalisir jebolnya system keamanan akun facebook anda :
1. Aturlah pengaturan privasi anda. Lebih aman apabila anda tidak mengizinkan orang lain mengetahui alamat E-mail, nomor HP, link profil, hoby dan hal-hal mendetail lainnya mengenai anda tanpa sepengetahuan dan seizin anda. Seringkali informasi profil pada akun facebook anda dijadikan sumber guna mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan si cracker atau hacker untuk membobol akun anda.
2. Berhati-hatilah menjawab pertanyaan seseorang apalagi jika pertanyaan itu mencurigakan. Bisa jadi orang tersebut sedang mengumpulkan informasi mengenai anda. Pertanyaa-pertanyaan sepele seperti “hey brow, ngomong-ngomong ayahmu asli mana?”, “suka Real Madrid ya?”, “suka film apa brow?”, dsb merupakan pertanyaan pancingan agar anda mengatakan informasi yang dibutuhkan untuk membobol akun anda. Pertanyaan-pertanyaan itu kadang merupakan pertanyaan keamana pada akun facebook atau akun E-mail anda. Jadi berhati-hatilah jika mungkin ada orang yang menanyakan hal-hal yang mencurigakan untuk ditanyakan.
3. Salah satu metode untuk membobol akun facebook anda adalah dengan terlebih dahulu membobol akun E-mail anda yang digunakan untuk E-mail facebook anda. Apabila E-mail anda telah berhasil dibobol, maka sudah dapat dipastikan bahwa akun facebook anda akan sangat mudah dibobol. Jadi pastikan anda benar-benar mengamankan akun E-mail anda.
4. Gunakan password dengan tingkat kekuatan keamanan yang tinggi. Kombinasikan huruf, angka, tanda baca dan spasi untuk membentuk sebuah password. Hal ini dapat memperkuat password anda.
5. Saat anda membuat akun E-mail maupun akun facebook, anda pasti akan diminta untuk memasukkan pertanyaan keamanan. Pertanyaan keamanan ini seringkali disepelekan oleh pengguna dengan mengisikan pertanyaan dan jawaban yang sangat mudah ditebak. Agar akun anda aman, gunakanlah pertanyaan keamanan yang jawabannya tidak sinkron dengan pertanyaannya. Misal “dikota mana ayah anda dilahirkan?”, gunakanlah jawaban yang tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan pertanyaan tersebut, seperti “monyet”, “batu”, dll. Pastikan bahwa hanya anda yang akan bisa menjawab pertanyaan tersebut.
6. Gantilah pertanyaan keamana dan password anda sesering mungkin dengan waktu yang random (tidak menentu).
7. Pastikan komputer anda terinstal anti spyware dan firewall anda bekerja dengan baik.
8. Salah satu teknik untuk menjebol akun anda adalah menggunakan software keylogger untuk merekam ketikan tombol keyboard anda. Jangan ragu-ragu untuk menggunakan fasilitas On Screen Keyboard yang pasti ada pada setiap komputer. Hal ini akan lebih aman dari ancaman keylogger, karena keylogger hanya dapat merekam ketikan pada keyboard, namun tidak dapat merekam ketikan yang dilakukan via On Screen Keyboard.
9. Pastikan anda telah melakukan log out akun facebook anda setelah anda menggunakannya. Jangan biarkan siapapun menggunakan akun anda tanpa sepengetahuan dan seizin anda.
10. Jangan memberitahu password anda pada siapapun, bahkan pada orang yang sangat anda percayai sekalipun.
11. Jangan sembarangan menambahkan teman, atau mengkonfirmasi permintaan pertemana pada facebook anda. Lebih baik dan lebih aman jika anda hanya berteman dengan orang-orang yang benar-benar anda kenal saja. Karena anda tidak akan bisa membedakan mana orang yang berniat jahat, mana yang tidak jika anda sembarangan menambahkan teman pada akun facebook anda.
12. Yang terakhir, andalah yang paling bisa menjaga keamanan akun facebook anda. Jadi perhatikanlah faktor keamanan anda. Jangan asal-asalan mengatur system keamanan.
Ya, demikianlah beberapa tips dan sedikit pengetahuan yang saya miliki tentang jejaring sosial. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar